Dapatkan URL pendek
CAIRO (Sputnik) – Istri seorang tersangka teroris bunuh diri dan membunuh bayi perempuannya dengan meledakkan alat peledak selama operasi kontra-terorisme yang dilakukan oleh unit Garda Nasional Tunisia di barat negara itu, kata Kementerian Dalam Negeri.
“Pada hari Kamis, 1 April 2021, Satuan Pengawal Nasional melakukan operasi khusus pre-emptive di wilayah Kasserine … Setelah memantau kelompok teroris, mereka berhasil melenyapkan seorang teroris yang didampingi oleh istrinya”, kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Selama operasi, istri tersangka berkewarganegaraan asing meledakkan sabuk bahan peledak yang menempel di tubuhnya, membunuh dirinya sendiri dan bayi perempuannya yang digendong oleh wanita itu, tambah kementerian itu, mencatat bahwa seorang anak lain selamat dari ledakan itu.
Tidak ada informasi akurat yang diberikan tentang kewarganegaraan wanita tersebut.
Pada 2015, pemerintah Tunisia mengumumkan keadaan darurat setelah serangkaian serangan teroris, termasuk yang menewaskan 40 orang di resor negara El Kantaoui di provinsi Sousse pada Juni tahun ini. Sebelumnya, serangan lain terjadi pada Maret, ketika sekelompok teroris menyerang Museum Nasional Bardo yang terletak di ibu kota Tunisia dan menyandera. Sebanyak 24 orang tewas akibat serangan itu.
© Foto AP / Christophe Ena
Polisi menjaga pintu masuk museum Bardo di Tunis, Tunisia
Pada November 2015, sebuah bus yang membawa pengawal kepresidenan Tunisia meledak di ibu kota, menewaskan 12 orang.
Menyusul perkembangan ini, pihak berwenang telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, yang membantu memulihkan arus wisatawan asing ke negara Afrika Utara tersebut.
Persembahan dari : Lagu togel