Sumber tepercaya telah memberi tahu Observatorium Suriah bahwa alat peledak improvisasi yang meledak pagi ini di sebuah mobil yang membawa orang-orang di jalan di pedesaan pusat provinsi Quneitra, menargetkan mantan pemimpin oposisi dari faksi “Martir Al-Quneitra” yang menabrak sebuah kesepakatan rekonsiliasi dan bergabung, bersama dengan sejumlah anggotanya, “cabang 220” Keamanan Militer. Ledakan itu menewaskan pemimpin itu dan melukai tiga orang lainnya yang bersamanya.
Sejak awal kekacauan keamanan di Daraa pada awal Juni 2019, aktivis Observatorium Suriah telah mendokumentasikan lebih dari 839 serangan dan upaya pembunuhan dengan tembakan dan ledakan IED, bom motor dan bom mobil. Serangan dan pembunuhan ini merenggut nyawa 550 orang, yang dikategorikan sebagai berikut:
- 152 warga sipil, termasuk 12 wanita dan 16 anak-anak
- 247 tentara rezim, loyalis dan kolaborator dengan layanan keamanan rezim
- 108 pejuang faksi yang menyerang kesepakatan “rekonsiliasi dan pemukiman” dengan rezim dan menjadi jajaran cabang keamanan rezim, termasuk mantan komandan
- 23 Milisi Suriah berafiliasi dengan Hizbullah Lebanon dan pasukan Iran
- 24 anggota yang disebut Korps 5 yang didirikan oleh Rusia.
Persembahan dari : Togel Sidney