[ad_1]
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis, Dewan Hak Asasi Manusia Iran mengatakan kerusuhan kekerasan baru-baru ini di Washington, DC, membuktikan bahwa tidak hanya penurunan AS yang menjadi kenyataan, tetapi kejatuhan adalah nasib akhir dari rezim Amerika yang paling supremasi dan goyah.
“Bahkan kekuatan bom atom, pesawat B-52, dan dolar tidak dapat memperlambat penurunan rezim AS yang arogan,” tambah pernyataan itu.
Juga dicatat bahwa presiden ke-46 Amerika Serikat harus diambil sumpahnya dengan diam selama satu menit untuk mengenang warga Amerika yang dibunuh di Kongres oleh para penguasa AS.
Dewan juga mengecam tanggapan diam dari Sekretaris Jenderal PBB, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, dan pengamat yang adil tentang pelanggaran hak-hak warga negara Amerika sebagai lampu hijau untuk melanggar hak asasi manusia, mendesak mereka untuk tidak mengorbankan hak asasi manusia. hak orang Amerika untuk kepentingan pemegang kekuasaan AS.
Pernyataan tersebut akhirnya mengungkapkan keprihatinan yang mendalam tentang pelanggaran hak-hak para pengunjuk rasa Amerika yang ditangkap di Capitol dan tentang penganiayaan terhadap mereka selama interogasi, seperti pengakuan paksa seperti yang terjadi di kamp penahanan Teluk Guantanamo dan penjara Abu Ghraib.
Setiap kelompok dan pemegang kekuasaan saat ini di Washington, DC, harus menghormati komitmen rezim AS untuk mengizinkan kebebasan berbicara dan demonstrasi damai dan melindungi hak-hak warga Amerika, tambahnya.
Empat orang tewas dalam kerusuhan Capitol yang juga melukai 50 petugas polisi setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu gedung untuk mencegah konfirmasi kemenangan pemilihan Joe Biden.
Kematian termasuk seorang wanita yang ditembak. Wanita lain dan dua pria meninggal karena keadaan darurat medis.
Persembahan dari : HK Pools