Dapatkan URL singkat
Berita tersebut mengungkapkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang berbasis di Shenzhen, yaitu di tengah perang perdagangan AS yang sedang berlangsung di China dan pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, menurut laporan media.
Raksasa telekomunikasi China Huawei Technologies telah menutup grup cloud intinya dan kecerdasan buatan (AI) hanya setelah 14 bulan beroperasi, Caixin Global melaporkan pada hari Selasa.
Sebuah unit penyimpanan server dan perangkat keras serta produk internet dan departemen solusi yang ditugaskan dengan penelitian dan pengembangan produk (R&D) telah dibentuk di tengah pembubaran, kata perusahaan itu dalam memo internal 2 April.
Perusahaan telah menunjuk Zhang Pingan sebagai presiden unit bisnis cloudnya untuk menggantikan mantan presiden grup bisnis cloud dan AI, Richard Yu.
Upaya restrukturisasi mengungkapkan perjuangan perusahaan untuk beralih ke penyedia layanan, menurut Nikkei Asian Review.
Huawei saat ini terdiri dari jaringan operator, konsumen, dan grup bisnis perusahaan. Strategi cloud computing perusahaan diluncurkan pada 2010 dan membuka unit bisnisnya di pasar layanan cloud pada 2017.
Data dari perusahaan riset Canalys mengungkapkan Huawei Cloud adalah penyedia layanan cloud terbesar kedua di China pada Q4 2020, memperoleh 17,4 persen dari pangsa pasar daratan. Alibaba Cloud tetap menjadi perusahaan teratas dengan pangsa pasar 40,3 persen.
Tetapi produk cloud perusahaan berada di belakang perusahaan saingan karena kedatangan Huawei yang terlambat ke sektor ini, kata seorang karyawan Huawei kepada Caixin dalam laporannya.
Perkembangan itu terjadi di tengah perang perdagangan AS yang sedang berlangsung di China, yang membuat perusahaan telekomunikasi China itu masuk daftar hitam bersama dengan banyak perusahaan teknologi China, termasuk pembuat chip SMIC yang berbasis di Shanghai, ZTE, dan lusinan lainnya.
Persembahan dari : Togel Online