[ad_1]
Menteri penerbangan sipil India, Hardeep S Puri, mengumumkan keputusan baru itu pada Rabu di Twitter. “Keputusan telah diambil untuk memperpanjang penangguhan sementara penerbangan ke & dari Inggris hingga 7 Januari 2021,” cuitnya.
“Setelah itu dimulainya kembali yang diatur secara ketat akan berlangsung yang rinciannya akan segera diumumkan,” kata Puri. Menurut kementerian, antara 25 November dan 23 Desember, sekitar 33.000 penumpang tiba di berbagai bandara India dari Inggris.
“Semua penumpang ini dilacak dan dilakukan tes RT-PCR oleh negara bagian. Sejauh ini baru 114 yang positif (untuk semua varian virus), ”kata Kementerian.
Pemerintah India telah mengumumkan penangguhan penerbangan selama seminggu antara Inggris dan India hingga 31 Desember, bergabung dengan daftar panjang negara yang telah melarang penerbangan dari Inggris di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang varian baru virus corona yang hampir 70 persen lebih banyak. menular, Independent melaporkan.
Pada hari Selasa dilaporkan bahwa enam orang yang kembali dari Inggris dinyatakan positif mengidap jenis baru tersebut. Pada hari Rabu, 14 orang dinyatakan positif mengidap jenis virus baru tersebut, kantor berita PTI melaporkan.
Kementerian kesehatan mengatakan telah mengisolasi semua 20 orang dan kontak dekat mereka di karantina. “Semua orang ini telah diisolasi dalam kamar tunggal di fasilitas perawatan kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah negara bagian masing-masing. Kontak dekat mereka juga telah dikarantina. Pelacakan kontak yang komprehensif telah dimulai untuk pelancong bersama, kontak keluarga, dan lainnya. Pengurutan genom pada spesimen lain sedang berlangsung, ”kata Kementerian.
Negara tersebut telah memulai pengurutan sampel genom langsung dari semua penumpang yang tiba di India antara 9 hingga 22 Desember, dites positif COVID-19 atau bergejala, bahkan sebelum larangan diumumkan.
Varian baru virus korona pertama kali dilaporkan di Inggris dan sekarang beberapa kasus pertama telah dilaporkan dari Denmark, Belanda, Australia, Italia, Swedia, Prancis, Spanyol, Swiss, Jerman, Kanada, Jepang, Lebanon, dan Singapura. Varian tersebut dikatakan lebih menular daripada COVID-19, namun belum jelas apakah itu juga lebih parah.
Powered By : Togel HK