LONDON – Obat arthritis yang dikembangkan oleh Chugai Pharmaceutical di Jepang memberikan pengobatan yang efektif melawan virus corona, menurut pemerintah Inggris, menurunkan risiko kematian dan memperpendek masa rawat inap di rumah sakit.
Sebuah uji coba yang didukung pemerintah Inggris menemukan bahwa tocilizumab Chugai, yang dipasarkan sebagai Actemra, menurunkan risiko kematian pasien akibat COVID-19 sebesar 24%, dengan masa tinggal mereka di unit perawatan intensif dipersingkat tujuh hingga 10 hari.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyebut hasil uji coba itu sebagai “perkembangan penting dalam menemukan jalan keluar dari pandemi ini” dan menyatakan keyakinan bahwa pengobatan akan “memainkan peran penting dalam mengalahkan virus ini.”
Kasus virus korona baru di Inggris telah mencapai 50.000 dalam beberapa hari terakhir, membebani sumber daya rumah sakit. Pemerintah telah mengizinkan penggunaan Actemra di ICU secara nasional dan akan berkoordinasi dengan induk Chugai Roche, yang memproduksi dan memasarkan obat tersebut di Eropa.
Actemra menjanjikan dalam mengatur respon imun pada pasien dengan kasus pneumonia yang parah. Uji klinis telah dilakukan di Jepang sejak Mei lalu untuk merawat pasien pneumonia akut yang disebabkan oleh virus corona. Uji klinis lain sedang menguji keefektifan Actemra dalam kombinasi dengan remdesivir pengobatan COVID-19.
Menunggu hasil uji coba ini, Chugai bertujuan untuk mengajukan permohonan persetujuan di Jepang tahun ini.
Persembahan Dari : Togel Hongkong