[ad_1]
JAKARTA – Sebuah pesawat domestik Indonesia dikhawatirkan jatuh di perairan utara Jakarta pada hari Sabtu, dengan seorang pejabat angkatan laut mengonfirmasi bahwa lokasi pesawat yang hilang telah ditentukan.
Penerbangan Sriwijaya Air SJ182, dijadwalkan terbang dari Jakarta ke Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara segera setelah lepas landas.
“Koordinat telah ditemukan dan telah diberikan kepada semua kapal angkatan laut di daerah itu,” kata pejabat angkatan laut Abdul Rasyid seperti dilansir Reuters.
Seorang juru bicara Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan pesawat kehilangan kontak pada 14:40 waktu setempat dan penyelidikan sedang dilakukan antara Komite Keselamatan Transportasi Nasional dan Badan SAR Nasional.
Badan pencarian dan penyelamatan juga telah merilis foto-foto yang diyakini sebagai puing-puing pesawat.
Sriwijaya mengatakan 62 orang di dalamnya. Laporan sebelumnya yang belum dikonfirmasi dari badan pengawas lalu lintas udara Indonesia AirNav mengatakan ada 56 penumpang di pesawat itu.
Media lokal melaporkan bahwa Sriwijaya mengoperasikan pesawat Boeing 737-500.
Jika kecelakaan itu dipastikan, ini akan menjadi bencana udara besar kedua dalam waktu dua tahun di Indonesia. Pada Oktober 2018, sebuah penerbangan Lion Air jatuh dengan 189 orang di dalamnya, yang menyebabkan pesawat Boeing 737 MAX dilarang terbang di seluruh dunia. Lion adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di negara itu.
Sebuah layanan pelacakan penerbangan Flightradar24 mengatakan di Twitter bahwa penerbangan “kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta.”
Catatan keselamatan maskapai penerbangan Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka dilarang terbang selama bertahun-tahun ke AS dan Eropa karena masalah keamanan yang belum terselesaikan.
Namun pada 2016, Federal Aviation Administration AS mengumumkan bahwa Indonesia telah diberikan peringkat Kategori 1 setelah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Maskapai penerbangan Indonesia juga dihapus dari daftar hitam UE pada 2018.
Sriwijaya mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya “melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih detail” terkait penerbangan tersebut.
Sriwijaya Group adalah maskapai domestik terbesar ketiga di Indonesia setelah Lion Air dan milik negara Garuda Indonesia, dan mengoperasikan Sriwijaya Air serta Nam Air.
Pada 2018, maskapai berbiaya rendah Garuda Citilink Indonesia mengambil alih operasi Sriwijaya dan Nam. Namun setelah perselisihan internal, kedua belah pihak memutuskan kemitraan mereka pada 2019.
Persembahan Dari : Togel Hongkong