Dalam percakapan telepon pada hari Sabtu, yang diadakan atas permintaan Raab, Zarif menegaskan kembali perlunya penghapusan penuh sanksi AS yang ilegal dan tidak adil terhadap Iran sedemikian rupa sehingga Republik Islam dapat memverifikasi penghentian mereka.
Hanya dalam kasus itu Iran akan melanjutkan menghormati komitmen JCPOA, kata Zarif.
Menteri luar negeri Iran juga meminta pihak-pihak Eropa di JCPOA untuk memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan tersebut dan mengambil bagian dalam pertemuan Wina secara konstruktif.
Sementara itu, Raab mengatakan Inggris akan melakukan upaya agar negosiasi JCPOA yang akan datang berhasil.
Kedua diplomat senior tersebut juga berbicara tentang serangkaian urusan politik dan konsuler antara Teheran dan London.
Menyusul pertemuan ke-18 JCPOA Joint Commission yang diadakan melalui videoconference pada hari Jumat, para peserta memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan di Wina minggu depan untuk melanjutkan konsultasi dan menentukan langkah-langkah terkait dengan penghentian sanksi AS.
JCPOA ditandatangani pada 2015 antara Iran dan Grup 5 + 1 dan didukung oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.
Namun, presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi anti-Iran yang telah dicabut oleh kesepakatan tersebut.
Karena partai-partai Eropa yang tersisa gagal memenuhi komitmen mereka pada kesepakatan dan mengkompensasi ketidakhadiran Washington, Iran bergerak pada Mei 2019 untuk mengurangi komitmen JCPOA-nya.
Powered By : Pengeluaran HK