[ad_1]
Koh Kyung-sok, direktur jenderal kementerian urusan Afrika dan Timur Tengah, mengajukan protes kepada Duta Besar Iran Saeed Badamchi Shabestari dan menyerukan pembebasan kapal berbendera Korea Selatan yang disita oleh Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam di Teluk Persia pada hari Senin karena masalah pencemaran lingkungan dan kimia.
Menjelang pertemuan, Duta Besar Iran mengatakan para pelaut kapal tersebut tetap aman.
“Semuanya aman. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan (soal kesehatan),” ucapnya saat didekati wartawan.
MT Hankuk Chemi berbendera Korea Selatan ditangkap Senin oleh Angkatan Laut IRGC karena kekhawatiran pencemaran kimiawi di perairan Selat Hormuz.
Departemen Hubungan Masyarakat Angkatan Laut IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa kapal tanker minyak berbendera Korea Selatan, telah berangkat dari pelabuhan Al Jubail Arab Saudi.
Kapal tanker yang membawa 7.200 ton bahan kimia minyak telah ditangkap oleh armada Zolfaqar Angkatan Laut IRGC karena “pelanggaran berulang terhadap peraturan lingkungan”, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa awaknya berasal dari Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar.
Kapal tanker minyak telah berlabuh di kota pelabuhan selatan Iran Bandar Abbas untuk prosedur hukum yang akan dilakukan oleh pejabat Kehakiman Iran, katanya.
IRGC juga mengatakan bahwa kapal itu ditangkap pada pukul 10 pagi waktu setempat pada hari Senin atas permintaan Pelabuhan dan Organisasi Maritim Iran dan setelah jaksa provinsi Hormozgan mengeluarkan surat perintah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengutip Selasa bahwa alasan teknis di balik penyitaan kapal berbendera Korea Selatan, mengatakan kapal itu menimbulkan bahaya lingkungan.
Ditanya wartawan tentang berita penyitaan kapal Korea, Khatibzadeh menggambarkannya sebagai masalah teknis.
“Berdasarkan laporan awal yang datang dari pihak berwenang setempat, masalahnya sepenuhnya teknis, dan kapal itu dibawa ke darat atas perintah pengadilan karena telah mencemari laut,” kata juru bicara itu, Senin malam.
“Seperti negara lain, Republik Islam Iran sensitif terhadap pelanggaran semacam itu, terutama mencemari lingkungan laut; Jadi, menangani pelanggaran tersebut sesuai dengan hukum, ”imbuhnya.
Powered By : Data HK